Jumat, 21 Maret 2014

YUK KENALAN SAMA ALLAH.....:)

Kata Utbah Al-Ghulam Rahimullah “Barangsiapa yang mengenal Allah niscaya dia akan mencintai-Nya, dan barangsiapa yang mencintai-Nya niscaya dia akan menaatinya.”  Manusia mungkin mengenal Allah hanya sebatas bahwa Allah itu adalah yang menciptakan dirinya, binatang, tumbuh-tumbuhan dan juga alam semesta ini, Allah juga menciptakan malaikat yang ditugaskan untuk mencatat amal manusia, bertanya di dalam kubur, menurunkan hujan dan lain-lain”. Teman....kebesaran Allah tidak hanya sebatas itu, masih banyak lagi dan berlembar-lembar kertaspun tidak akan cukup menuliskan kebesaran Allah.

Ada pepatah mengatakan “Tak kenal maka tak sayang”, tak sayang tak akan ada usaha untuk lebih dekat, tanda tak kenal Allah, terlihat dari  banyaknya melanggar perintah dan laranganNya. Maka dari itu yuk kita kenalan sama Allah agar kita bisa lebih mengenalNya kemudian bisa mencintaiNya,  Rasulullah saw. Bersabda “Akan merasakan manisnya keimanan, orang yang meridhai Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad saw, sebagai utusan Allah.”

Bagaimana kita mengenal Allah?, Seyogyanya ma'rifatullah (mengenal Allah) tidak dimaknai secara harfiah saja, namun mesti dimaknai  juga dengan pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia dekat dengan Allah. Dan jalan apa yang harus kita tempuh agar kita bisa mengenal Allah?.
  1. Mengenali Asma dan sifatnya Allah.  “Dan Allah memiliki nama-nama yang  baik.” (Qs. Al A’raf: 186). Jalan mengenal Allah  yang pertama  adalah dengan memahami Asma'ul husna. Yaitu Allah sebagai Rabb, sebagai penguasa dan sebagai Ilah. Allah sebagai pencipta (Al-Khaliq), pemberi rizki (Ar Rizq), dan seterusnya.
    Mengenali asma (nama) dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan pengaruhnya bagi kehidupan ini menjadi sarana untuk mengenali Allah. Cara inilah yang telah Allah gunakan untuk memperkenalkan diri kepada makhluk-Nya. Dengan asma dan sifat ini terbuka jendela bagi manusia untuk mengenali Allah lebih dekat lagi. Asma dan sifat Allah akan menggerakkan dan membuka hati manusia untuk menyaksikan dengan seksama pancaran cahaya Allah. Firman Allah : “Katakanlah : Serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asma’ al husna (nama-nama yang terbaik) QS. 17:110
    Asma’ al husna inilah yang Allah perintahkan pada kita untuk menggunakannya dalam berdoa. Firman Allah : “ Hanya milik Allah asma al husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma al husna itu…” QS. 7:180
  2. Memperhatikan tanda-tanda kekuasaanNya.
    Ibnul Qoyyim dalam kitab Al Fawaid hal 29, mengatakan: “Allah mengajak hamba-Nya untuk mengenal diri-Nya di dalam Al Qur’an dengan dua cara yaitu pertama, melihat segala perbuatan Allah dan yang kedua, melihat dan merenungi serta menggali tanda-tanda kebesaran Allah seperti dalam firman-Nya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (QS. Ali Imran: 190)

    “....Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (ar-Ra'd: 4).

       
    “.....Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (an-Nahl: 11).

    Allah juga berfirman, ”Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur.” (QS. Asy-Syura: 33).

    Alam semesta dan segala peristiwa yang terjadi di dalamnya sebenarnya sudah menunjukan keberadaan-Nya, namun berdasarkan ayat-ayat di atas, keberadaan Allah hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang mau memikirkannya.

Akal merupakan sarana untuk mengenal Allah, karena fungsi akal untuk berfikir dan merenung. Berfikir, memikirkan atau merenungi ciptaan Allah dan fenomenanya adalah hal yang harus dilakukan manusia untuk dapat lebih merasakan keberadaan Allah, agar manusia juga dapat lebih mengenalNya dan mencintai-Nya.  Dengan merenungi ayat-ayat Allah yang di dalamnya terdapat pengetahuan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah, kita akan mendapakan hakekat kebenaran yang tidak diragukan lagi.

"Sesunggunya dalam penciptaan langit dan bumi, serta silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kekuasaan) bagi orang-orang yang berpikir (Ulil Albab), yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaringnya. Dan senantiasa memikirkan penciptaan langit dan bumi, mereka berkata: 'Ya, Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa api neraka'."
(Qs. Ali Imran(3): 190-191)

Wallahu a’lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar