Sebelum
azan berkumandang, seorang ibu sudah bangun untuk memasak dan
menyiapkan kebutuhan keluarga, juga membangunkan anggota keluarga untuk
sholat subuh berjamaah. Kegiatan pagi yang padat merayap seperti memasak
untuk sarapan, menyiapkan pakaian anak-anak dan suami, mencuci,
merapihkan rumah, belanja ke pasar
merupakan rutinitas seorang ibu demi membahagiakan orang-orang
yang dikasihinya.
Begitu dibutuhkannya ibu dalam sebuah keluarga sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa tegak
runtuh tiang rumah tangga ada dipundak seorang ibu, karena dengan
segala keistimewaannya seorang ibu sangat berperan bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak-anaknya, beliau juga yang senantiasa memperhatikan
kebutuhan anggota keluarga dari mulai makannya, pakaiannya,
pendidikannya sampai kegiatan yang dilakukan anaknya. Ibu
senantiasa menjaga kebahagiaan dan keutuhan keluarga, sampai merawat anggota
keluarga yang sakit, sebagai tempat untuk berkeluh kesah, dan lain-lain.
Ada pepatah mengatakan “seorang ibu dapat mengurus sepuluh orang anak,
tapi sepuluh orang anak tidak bisa mengurus seorang ibu”, dan hebatnya
lagi beliau tidak pernah mengeluh atau mengeluarkan
kata-kata cape.
Dilihat dari aktifitasnya ibu merupakan sosok wanita cerdas yang bisa memerankan banyak profesi, dia bisa
menjadi perawat, guru, konselor, akuntan, sekretaris, baby sitter, chef,
bahkan menjadi polisi, yang menyelidiki aktifitas anak-anaknya di luar
rumah. Masih banyak lagi yang dapat dilakukan seorang ibu buat
anak-anaknya, tidak cukup satu lembar kertas untuk menuliskan seorang
ibu yang Penuh cinta dan kedamaian.
Sedih
rasanya bicara tentang ibu, karena ibuku sudah dipanggil oleh kekasih
yang dicintainya “Allah Azza wa Jalla…”. Nah kalau sobat-sobat masih
punya ibu…sayangi, dan jaga perasaannya, jangan sampai membuat beliau
sakit hati…
hadist yang di riwayatkan oleh Imam Muslim dalam shohihnya dan yang lainnya dari Abu Hurairah -rodhiyallahu 'anhu- berkata :
"Seseorang
bertanya kepada Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- : siapakah
orang yang paling berhak untuk saya berbakti kepadanya? beliau menjawab :
ibu kamu, kemudian ibu kamu, kemudian ibu kamu, kemudian ayah kamu."
Dari
hadits diatas sobat2 bisa simpulkan betapa mulianya kedudukan seorang
ibu…….dan untuk mendapatkan kedudukan yang mulia itu tidak perlu menjadi
seorang sarjana terlebih dahulu, cukup menjadi seorang wanita yang
sholehah, mempunyai iman yang kuat dan bertakwa kepada Allah.
Allah
juga memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk berbuat baik dan
berbakti kepada orang tua dan khususnya kepada ibu. Allah berfirman
dalam surat Luqman ayat 14 :
وَوَصَّيْنَا
ٱلْإِنسَـٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍۢ
وَفِصَـٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ
ٱلْمَصِيرُ
Dan
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu. (QS. Lukman/31:14)
Kasih
anak sepanjang jalan , kasih ibu sepanjang hayat. sebagai seorang anak
masih banyak yang belum dapat dilakukan untuk ibu, karena apapun yang
kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah
diberikan kepada anak-anaknya.
Nah
sobat semua….coba kita renungkan apa sih yang sudah kita lakukan untuk
membahagiakan ibu?? Kalau belum…mulai deh dari sekarang untuk membuat
ibu kita tersenyum oke……